HOCY Bali Barat boleh dibilang punya nyali. Dalam usia yang relative baru, tapi sudah berani mengambil gawe akbar.
Jamnas Honda Classic Club Indonesia (HCCI) digelar di bumi makepung.
Meski pecahan dari komunitas CB Jembrana, HOCY langsung menunjukkan
eksistensinya di komunitas pecinta motor klasik Indonesia.
EKA PRASETYA, Jembrana
HARI masih
pagi, namun raungan motor-motor klasik sudah terdengar di kawasan GOR
Kresna Jvara. Gelanggang olahraga yang terletak di sisi utara Kota
Negara, Jembrana, ini Sabtu, 16 Juli lalu menjadi salah satu titik
kumpul para bikers motor klasik dari seluruh Indonesia . Tak
hanya motor-motr klasik macam CB saja yang terlihat. Mamun motor- motor
yang lebih jadil seperti Honda C90, Honda C 70, Sampai Honda C50
terparkir rapi. Belum lagi motor- motor yang sudah agak modern seperti
GL Pro, Mega Pro, sampai Honda Astrea juga nampak di sekeliling
fasilitas olahraga yang dibangun tahun 2005 silam. Sabtu pecan lalu ,
memang ada gawe akbar para bikers dari seluruh Indonesia . Hajatan itu adalah Jamnas Honda Classic Club Indonesia (HCCI) atau ajang kumpul para pecinta motor klasik di Indonesia . tak hanya dari kalangan tuan rumah, bikers dari pulau Sumatra, Kalimantan
, Hingga tanah Papua dating menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Dibalik
Jamnas HCCI itu, ternyata ada satu klub motor yang menggerakkan kegiatan
ini. Klub itu adalah HOCY (Honda Owners Community) Bali Barat, Klub
yang baru dibentuk pada tahun 2009 lalu ini,sudah berani
menyelenggarakan kegiatan akbar yang melibatkan ribuan bikers dari
seluruh Indonesia . Adalah Made Leo Agus Jaya yang membidangi lahirnya
HOCY Bali Barat. Pria yang kini berusia 43 tahun itulah yang menjadi
pelopor berdirinya HOCY dan memimpin HOCY di kawasan Bali Barat sampai
saat ini. Rasar bali sempat menemui pria yang akrab disapa Lep ini di
GOR Kresna Jvara Sabtu pecan lalu. Dengan mengenakan pakaian adat Bali,
Leo dengan lancar menceritakan proses berdirinya HOCY Bali Barat.
“Sebenarnya kami ini pecahan dari Klub CB Jembrana. Meskipun pecahan,
Kami masih tetap akur kok sama Cb Jembrana,” Kata
Leo sambil menghirup kopi susu yang ada di sebelahnya. Semangat
terbentuknya klub ini tak lain untuk menhindari terjadinya sekat-sekat
atar pecinta motor tua. Jika klub CB Jembrana hanya menerima pra
pengendara Cb, maka tidak demikian dengan HOCY Bali Barat. Pengendara
motor tua macam C70,C90, Astra 79, Hingga Mega Pro, tetap diakomodir
oleh klub ini. Jamnas HCCI pecan lalu, adalah hajatan nasional pertama
yang diselenggarakan oleh HOCY Bali Barat. Sedangkan kegiatan lain yang
kerap di lakukan oleh HOCY adalah sarasehan, aksi bakti social, dan
tentu saja Touring di dalam sampai diluar Bali. “Kami ini hanya paguyuban pecinta motor. Kalau mau dicari untungnya, ya nggak ada untungnya. Paling hanya kami Bantu mencari spare part atau aksesori motor” jelas Leo yang juga Sekretaris Camat Melaya ini
Cari Kepuasan di Motor Tua
BANYAK
yang tidak habis piker dengan kegiatan para pecinta motor tua. Umumnya
masyarakat geleng-geleng kepala ketika melihat para Bikers yang
mayoritas pria, Mengutak – atik motor dengan asyiknya. Untuk soal yang
satu ini, Ketua HOCY Bali Barat Made Agus Leo Jaya punya argument
sendiri . Ia mengaku memiliki kecintaan dan kepuasan tersendiri saat
memelihara motor tua. Apalagi juka berhasil menghidupkan kembali motor
tua yang divonis tidak bisa digunakan lagi. “Kenikmatan paling tinggi
ketika berhasil menghidupkan motor yang katanya sudah tidak bisa hidup
lagi. Apalagi saat berburu kebutuhan ”spare part” dan aksesori motor,
itu tantangan tersendiri, ”kata Leo dengan bersemangat. Ayah dua anak
ini sengaja memelihara motor Honda klasik. Alasannya, motor Honda lebih
mudah untuk dihidupkan kembali.”Mesinnya punya karakter yang sangat
mirip. Mesin baru dimodif sedikit, sudah bisa di pakai lagi,”lanjutnya.
Untuk masalah motor, Leo sebenarnya masih memiliki keinginan untuk
memelihara Honda C50. Namun motor yang satu ini benar-benar sangat
langka, dan jarang dijual oleh masyarakat kebanyakan.” Ia menaksir harga
untuk motor satu ini mencapai Rp. 20 Juta sampai Rp 25 Juta.”Sekarang
susah cari motor itu. Biasanya hanya penghobi saja yang punya,” tandas
pria kelahiran Agustus 1967 silam ini. Jawa Pos, Radar Jembrana
Posting Komentar
Terimakasih anda sudah memberi komentar kritik dan saran untuk pengembangan websiteini